Evaluasi Diri Merupakan Bentuk Ketakwaan

Oleh: Hudori El-Hidayat

pergantian tahun baru menurut kalender masehi, tentunya kebanyakan orang merayakan dengan berfoya-foya dan berhura-hura. Tak sedikit di antara mereka yang justru melakukan kemaksiatan sebagai bentuk perayaan tahun baru.

Adapula yang merayakan pergantian tahun dengan sanak saudara dan keluarga besarnya dengan sekedar berkumpul bersama dan makan bersama. Sedangkan sebagian di antara mereka tidak melakukan aktifitas tertentu pada tahun baru, baik kegiatan itu berbau keagamaan seperti zikir, istigasah bersama, apalagi yang menjurus kepada kemaksiatan.

Pada dasarnya momentum pergantian tahun tak jauh berbeda dengan momentum ulang tahun. Karena keduanya sama-sama sebuah momen pergantian masa atau waktu. Ada yang merayakannya, adapula yang tak merayakannya.

Jelasnya, bahwa momentum pergantian tahun atau usia, seharusnya dijadikan sebagai ajang evaluasi diri atas apa yang telah diperbuat di masa lampau. Bahkan Allah sendiri menyinggung dalam firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Hasyr:18)

Hal inilah yang menjadi pengingat agar kita bisa mengoreksi diri (muhasabah). Jika tergelincir dalam kesalahan, maka dikoreksi dan segera bertaubat lalu berpaling dari segala perantara yang dapat mengantarkan pada maksiat. Kalau kita melihat ada kekurangan dalam amalan yang wajib, maka berusaha keras untuk memenuhinya dengan sempurna dan meminta tolong pada Allah untuk dimudahkan dalam ibadah.

Salah satu urgensi evaluasi diri ialah menjadikan seseorang mawas diri terhadap apa yang telah terjadi padanya dan perbuatannya. Hal itu pula yang menjadikannya pribadi lebih baik dari sebelumnya, karena evaluasi sejatinya bertujuan untuk menyelamatkan diri dari keburukan yang pernah diperbuatnya dan meningkatkan kebaikan di kemudian hari.

Bahkan evaluasi sendiri merupakan bagian dari bentuk ketakwaan kepada Allah, karena dengan evaluasi, seseorang akan banyak bersyukur atas nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada dirinya, serta memohon ampunan atas segala kesalahan yang pernah dilakukannya.

Maka evaluasi diri sejatinya menjadikan seseorang bertakwa kepada Allah tanpa disadarinya. Jadikan momentum pergantian tahun sebagai proses penilaian pada diri pribadi untuk menjadi insan rabbani. Suatu pribadi yang senantiasa menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya.

Jadikan hari kemarin pelajaran, sedangkan hari ini perjalanan, dan esok hari harapan.

من كان يومه خيرا من أمسه فهو رابح، ومن كان يومه مثل أمسه فهو مغبون، ومن كان يومه شرا من أمسه فهو ملعون

Sungguh beruntung bagi siapapun yang harinya lebih baik dari kemarin, sedangkan sungguh merugi bagi seseorang yang harinya sama dengan hari kemarin, dan Celakalah bagi siapapun yang harinya lebih buruk dari hari sebelumnya.

hudori el hidayatislamketakwaanmuimui kota bogormuslimopini hudoritakwa
Comments (0)
Add Comment