HAIBOGOR – ratusan pelajar asal madrasah Aliyah negeri (MAN) 2 Bogor menduduki Gedung DPR RI di Jakarta, Rabu (7/9/22). Ya kedatang mereka bukan untuk menggelar aksi penolakan kenaikan BBM, namun kedatangan mereka untuk menimba ilmu tentang Lembaga tinggi negara yang ada di Indonesia.
Kepala TU MAN 2 Bogor Ade Irawan mengungkapkan, sebanyak 340 siswa pelajar dan 20 guru dari MAN 2 Bogor berkesempatan menyelenggarakan outing class pelajaran PPKN, tentunya kegiatan ini merupakan wahana Pendidikan langsung terhadap objek pelajaran yang didapat anak-anak di MAN 2 Bogor.
“Bisa jadi, ini pelajaran praktek langsung tentang system ketata negaraan kita, dimana ada Lembaga-lembaga tinggi negara dan DPR menjadi objeknya,” kata Ade.
Dirinya Bersama para dewan guru berharap, kegiatan ini memberi ruang dan motivasi para siswa untuk benar-benar belajar dengan baik sehingga mereka memiliki cita-cita yang tinggi.
“Kami perkenalkan hal ini tentu memiliki tujuan salah satunya memotivasi mereka agar bercita-cita tinggi, dan mencintai NKRI ini,” imbuhnya.
Para pelajar diterima langsung oleh anggota DPR RI dapil Kabupaten Bogor Tomy Kurniawan. Dalam kesempatan itu, Tomy Kurniawan memaparkan materi 4 pilar kebangsaan meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika.
“Empat Pilar Kebangsaan ini harus ditanamkan dalam pikiran dan perbuatan agar setiap kita menjadi manusia yang berkontribusi positif bagi masyarakat, bangsa dan negara. Apalagi, para pelajar ini merupakan generasi kedepan bangsa Indonesia. Makanya mari kita jaga sama-sama,” kata Tomy.
Usai mengikuti kegiatan sosialiasi 4 pilar kegiatan selanjutnya yaitu mengikuti materi pemaparan sejarah dan mekanisme kerja Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia oleh bagian setjen DPRRI. Banyak informasi yang diperoleh khususnya tentang sejarah DPR Ri serta mekanisme hingga apa saja hak-hak anggota dewan.
Kegiatan selanjutnya yaitu mengunjungi museum DPR RI hingga masuk ke dalam ruang rapat paripurna I. Rombongan sangat antusias memasuki ruang rapat paripurna I yang mana selama ini mereka hanya bisa melihat di layar kaca televisi. (rid)
